Kisah, Cerita, dan Sejarah Nabi Adam AS - Nabi Adam adalah manusia pertama yang diciptakan Allah. Dari Adamlah sehingga bumi sekarang ini dipenuhi jutaan manusia dari berbagai suku bangsa. Namun sebelum Allah menciptakan Adam terlebih dahulu Allah menciptakan langit, bumi dan isinya.
Dalam penciptaannya, Allah memerlukan waktu kurang lebih enam masa. Masa disini tidak dapat diartikan dengan ukuran kita. Semua itu hanya Allah yang mengetahuinya. Namun menurut berapa riwayat bahwa penciptaan bumi, Iangit dan isinya ini hanya enam hari.
Bila riwayat tersebut benar, maka alangkah singkatnya Allah menciptakan bumi dan isinya. Kita harus meyakini bahwa Allah Maha Agung dan Maha Besar. Sehingga tidak mustahil jika apa yang dikehendaki dapat terjadi. Kita dapat membayangkan betapa luasnya bumi dan betapa tingginya jarak dengan langit. Semua itu hanya enam hari dalam penciptaannya.
Untuk itu hendaknya kita merasa kecil jika dibandingkan dengan kekuasaan Allah. Kita akan berdosa jika tidak mengakui ke-Agungan Allah, kita hidup ini juga dihidupkan oleh Allah.
1. Allah Menciptakan Bumi
Sudah dijelaskan di atas bahwa sebelum Adam diciptakan terlebih dahulu Allah menciptakan langit, bumi dan isinya. Dan Allah juga telah menciptakan Malaikat serta Iblis. Diterangkan pula bagaimana dan berapa lama Allah menciptakan bumi yang luas ini.
Dalam Al Qur'an surat Yasin ayat 82 telah diterangkan bagaimana ke-Agungan Allah, surat itu berbunyi:
Artinya : "Sesungguhnya keadaannya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah (cukup) mengatakan "jadilah" maka terjadilah". ( Yasin : 82)
Begitu pula dengan penciptaan bumi. Tuhan hanya mengatakan "KUN" artinya jadilah, maka jadilah bumi ini. Allah tidak kesulitan dalam segaia hal.
Dalam surat lain yaitu Al A'rof ayat 54 Allah juga menerangkan tentang tamanya (singkatnya) penciptaan bumi, langit dan isinya. Ayat itu menunjukkan kebesaran Allah.
"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menjadikan langit dan bumi dalam enam masa". (Al A 'rof: 54).
Allah juga melengkapi bumi ini dengan poros yang lazim disebut gravitasi bumi. Dengan adanya gaya gravitasi ini maka bumi tidak bertabrakan dengan planet lainnya, Gravitasi ini dapat menahan bumi sehingga tetap berada ditempatnya sampai batas waktu yang ditentukan Allah. Jika gravitasi tersebut sudah pudar maka bumi akan bertabrakan dengan planet lainnya sehingga terjadilah kiamat besar. Mengenai kiamat ini kita sebagai manusia biasa tidak mengetahuinya. Nabi pun tidak mengetahui kapan terjadinya begitu pula dengan malaikat dan iblis.
Kita kembali pada masalah pembuatan bumi. Bumi ini diciptakan Allah hanya memakan waktu enam masa. Enam masa jika diukur dengan waktu manusia berarti 6.000 tahun. Sebab satu masa bagi Allah sama dengan seritu tahun menurut perhitungan manusia
Mengenai ukuran Allah dengan ukuran manusia sudah diterangkan dalam Al Qur'an surat Al Hajj ayat 47 yang artinya :
"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan. Padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari bagi (disisi) Tuhanmu adalah seribu tahun menurut perhitunganmu". (Al-Hajj: 47)
2. Allah Menciptakan Nabi Adam
Setelah bumi dan langit sudah tercipta. maka Allah menciptakan makhluk dari cahaya. Makhluk ini tidak berjenis kelamin. Makhluk ini juga sangat patuh pada Allah, dialah malaikat. Karena tidak berjenis kelamin, maka malaikat tidak memiliki nafsu birahi.
Malaikat yang wajib kita ketahui dan kita imani ada sepuluh jumlahnya. Dari sekian banyaknya malaikat, mereka mempunyai tugas sendiri-sendiri. Malaikat merupakan makhluk Tuhan yang patuh dan setia pada Allah sebab apa yang diperintahkan-Nya selalu dijalankan.
Karena malaikat diciptakan dari cahaya (Nur), maka perjalanannya laksana kilat. Tidak dapat dilihat dengan mata kepala manusia kecuali mendapat perintah Allah untuk menampakkan dirinya.
Disamping itu, Allah juga menciptakan iblis dari api. Sehingga bisa dibayangkan bagaimana kalau kita sedang emosi dan marah tentulah badan terasa panas. Untuk itu jika kita sedang marah berarti iblis sudah bersarang dalam raga. Untuk memadamkan api ialah air. Sebaiknya jika kita marah segera berwudlu agar api yang ada di dalam raga tidak menjalar ke seluruh tubuh.
Mengenai penciptaan malaikat dan jin sudah diabadikan dalam Al Qur'an surat Al Hijr ayat 27 yaitu :
Artinya : "Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dan api yang sangat panas". (Al Hijr: 27)
Jin ini pada dasarnya ada yang beriman dan ada pula yang ingkar seperti layaknya manusia. Jin (Iblis) juga tidak mati seperti manusia sebab telah direstui oleh Allah sehingga sampai kiamat tiba. Iblis yang ingkar kepada Allah selalu berusaha untuk mengajak umat manusia ke jalan kemungkaran. Sebab ia tidak sudi jika melihat anak cucu Adam berbuat kebaikan. Dan ini telah menjadi sumpahnya.
Setelah Allah menciptakan kedua makhluk seperti di atas maka Allah menciptakan manusia. Manusia itu diciptakan dari tanah liat dan merupakan cikal bakal nenek moyang manusia. Dialah Adam.
Mulanya Allah membentuk tanah sedemikian rupa sehingga menyerupai manusia kemudian diberi roh dan mengatakan "KUN". Maka jadilah Adam. Kemudian Adam diberi pengetahuan oleh Allah mengenai benda-benda yang ada di bumi. Dan hal ini tidak diberikan pada malaikat dan iblis. Sehingga Adam saja yang memiliki pengetahuan itu.
Setelah itu Adam dihadapkan pada malaikat. Allah menanyakan benda-benda yang telah dikenal Adam pada malaikat. Namun tidak ada satu malaikatpun yang dapat menjawab pertanyaan Allah. Sehingga mereka berkata sambil bersujud :
" Maha suci Engkau ya Allah, kami tidak mengetahuinya melainkan yang sudah Allah ajarkan". (Al Baqarah ; 32)
Nyatalah, bahwa nabi Adam tebih tinggi derajatnya dibanding malaikat. Sebab dengan kecerdasannya ia dapat menjawab semua benda yang ditanyakan Allah. Kemudian Allah menyuruh pada malaikat bersujud dihadapan nabi Adam dan memulyakan nama Allah. Maka malaikatpun melakukan perintah-Nya.
Setelah itu nabi Adam dihadapkan pada iblis. Allah juga menanyakan benda-benda seperti pertanyaan-Nya pada malaikat. Iblis pun tidak dapat menjawab. Dan setelah ditanyakan kepada
nabi Adam, maka dijawabnya semua benda-benda itu.
Nyatalah sudah bahwa nabi Adam lebih tinggi derajatnya dari iblis. Namun tidak mau mengaku kekalahannya. Ketika ia disuruh bersujud dihadapan nabi Adam dan memulyakan nama Allah, mereka justru menolaknya. Sebab mereka beralasan bahwa derajatnya lebih tinggi dari nabi Adam, sebab diciptakan dari api sedangkan nabi Adam diciptakan dari tanah.
Mengetahui hal seperti itu, maka Allah pun menanyakannya pada iblis seperti yang tertera dalam Al Qur'an surat Al A'rof ayat 12:
Artinya : "Allah berfirman : Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu ?".
Dalam ayat itupun dijelaskan mengenai perkataannya sebagai jawaban kepada Allah :
" Saya lebih baik dari padanya. Engkau ciptakan saya dari api sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah". (Al A'rof: 12)
Dengan demikian iblis merupakan makhluk yang membangkang atas perintah Allah. Oleh karena itu, ia dikeluarkan dari syurga. Dan ia termasuk makhluk yang dilaknat Allah.
3. Keluarnya Iblis dari Syurga dan Adam Penghuninya
Setelah iblis membangkang pada Allah, karena ia tidak mau bersujud dihadapan nabi Adam dan memulyakan nama Allah, maka ia dikeluarkan dari Syurga. Karena syurga tidak patut dihuni makhluk yang membangkang pada Allah. Syurga adalah tempat bagi orang-orang yang menjauhi larangan Allah dan berbuat kebajikan untuk jalan Allah .
Dalam penciptaannya, Allah memerlukan waktu kurang lebih enam masa. Masa disini tidak dapat diartikan dengan ukuran kita. Semua itu hanya Allah yang mengetahuinya. Namun menurut berapa riwayat bahwa penciptaan bumi, Iangit dan isinya ini hanya enam hari.
Bila riwayat tersebut benar, maka alangkah singkatnya Allah menciptakan bumi dan isinya. Kita harus meyakini bahwa Allah Maha Agung dan Maha Besar. Sehingga tidak mustahil jika apa yang dikehendaki dapat terjadi. Kita dapat membayangkan betapa luasnya bumi dan betapa tingginya jarak dengan langit. Semua itu hanya enam hari dalam penciptaannya.
Untuk itu hendaknya kita merasa kecil jika dibandingkan dengan kekuasaan Allah. Kita akan berdosa jika tidak mengakui ke-Agungan Allah, kita hidup ini juga dihidupkan oleh Allah.
1. Allah Menciptakan Bumi
Sudah dijelaskan di atas bahwa sebelum Adam diciptakan terlebih dahulu Allah menciptakan langit, bumi dan isinya. Dan Allah juga telah menciptakan Malaikat serta Iblis. Diterangkan pula bagaimana dan berapa lama Allah menciptakan bumi yang luas ini.
Dalam Al Qur'an surat Yasin ayat 82 telah diterangkan bagaimana ke-Agungan Allah, surat itu berbunyi:
Artinya : "Sesungguhnya keadaannya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah (cukup) mengatakan "jadilah" maka terjadilah". ( Yasin : 82)
Begitu pula dengan penciptaan bumi. Tuhan hanya mengatakan "KUN" artinya jadilah, maka jadilah bumi ini. Allah tidak kesulitan dalam segaia hal.
Dalam surat lain yaitu Al A'rof ayat 54 Allah juga menerangkan tentang tamanya (singkatnya) penciptaan bumi, langit dan isinya. Ayat itu menunjukkan kebesaran Allah.
"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menjadikan langit dan bumi dalam enam masa". (Al A 'rof: 54).
Allah juga melengkapi bumi ini dengan poros yang lazim disebut gravitasi bumi. Dengan adanya gaya gravitasi ini maka bumi tidak bertabrakan dengan planet lainnya, Gravitasi ini dapat menahan bumi sehingga tetap berada ditempatnya sampai batas waktu yang ditentukan Allah. Jika gravitasi tersebut sudah pudar maka bumi akan bertabrakan dengan planet lainnya sehingga terjadilah kiamat besar. Mengenai kiamat ini kita sebagai manusia biasa tidak mengetahuinya. Nabi pun tidak mengetahui kapan terjadinya begitu pula dengan malaikat dan iblis.
Kita kembali pada masalah pembuatan bumi. Bumi ini diciptakan Allah hanya memakan waktu enam masa. Enam masa jika diukur dengan waktu manusia berarti 6.000 tahun. Sebab satu masa bagi Allah sama dengan seritu tahun menurut perhitungan manusia
Mengenai ukuran Allah dengan ukuran manusia sudah diterangkan dalam Al Qur'an surat Al Hajj ayat 47 yang artinya :
"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan. Padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari bagi (disisi) Tuhanmu adalah seribu tahun menurut perhitunganmu". (Al-Hajj: 47)
2. Allah Menciptakan Nabi Adam
Setelah bumi dan langit sudah tercipta. maka Allah menciptakan makhluk dari cahaya. Makhluk ini tidak berjenis kelamin. Makhluk ini juga sangat patuh pada Allah, dialah malaikat. Karena tidak berjenis kelamin, maka malaikat tidak memiliki nafsu birahi.
Malaikat yang wajib kita ketahui dan kita imani ada sepuluh jumlahnya. Dari sekian banyaknya malaikat, mereka mempunyai tugas sendiri-sendiri. Malaikat merupakan makhluk Tuhan yang patuh dan setia pada Allah sebab apa yang diperintahkan-Nya selalu dijalankan.
Karena malaikat diciptakan dari cahaya (Nur), maka perjalanannya laksana kilat. Tidak dapat dilihat dengan mata kepala manusia kecuali mendapat perintah Allah untuk menampakkan dirinya.
Disamping itu, Allah juga menciptakan iblis dari api. Sehingga bisa dibayangkan bagaimana kalau kita sedang emosi dan marah tentulah badan terasa panas. Untuk itu jika kita sedang marah berarti iblis sudah bersarang dalam raga. Untuk memadamkan api ialah air. Sebaiknya jika kita marah segera berwudlu agar api yang ada di dalam raga tidak menjalar ke seluruh tubuh.
Mengenai penciptaan malaikat dan jin sudah diabadikan dalam Al Qur'an surat Al Hijr ayat 27 yaitu :
Artinya : "Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dan api yang sangat panas". (Al Hijr: 27)
Jin ini pada dasarnya ada yang beriman dan ada pula yang ingkar seperti layaknya manusia. Jin (Iblis) juga tidak mati seperti manusia sebab telah direstui oleh Allah sehingga sampai kiamat tiba. Iblis yang ingkar kepada Allah selalu berusaha untuk mengajak umat manusia ke jalan kemungkaran. Sebab ia tidak sudi jika melihat anak cucu Adam berbuat kebaikan. Dan ini telah menjadi sumpahnya.
Setelah Allah menciptakan kedua makhluk seperti di atas maka Allah menciptakan manusia. Manusia itu diciptakan dari tanah liat dan merupakan cikal bakal nenek moyang manusia. Dialah Adam.
Mulanya Allah membentuk tanah sedemikian rupa sehingga menyerupai manusia kemudian diberi roh dan mengatakan "KUN". Maka jadilah Adam. Kemudian Adam diberi pengetahuan oleh Allah mengenai benda-benda yang ada di bumi. Dan hal ini tidak diberikan pada malaikat dan iblis. Sehingga Adam saja yang memiliki pengetahuan itu.
Setelah itu Adam dihadapkan pada malaikat. Allah menanyakan benda-benda yang telah dikenal Adam pada malaikat. Namun tidak ada satu malaikatpun yang dapat menjawab pertanyaan Allah. Sehingga mereka berkata sambil bersujud :
" Maha suci Engkau ya Allah, kami tidak mengetahuinya melainkan yang sudah Allah ajarkan". (Al Baqarah ; 32)
Nyatalah, bahwa nabi Adam tebih tinggi derajatnya dibanding malaikat. Sebab dengan kecerdasannya ia dapat menjawab semua benda yang ditanyakan Allah. Kemudian Allah menyuruh pada malaikat bersujud dihadapan nabi Adam dan memulyakan nama Allah. Maka malaikatpun melakukan perintah-Nya.
Setelah itu nabi Adam dihadapkan pada iblis. Allah juga menanyakan benda-benda seperti pertanyaan-Nya pada malaikat. Iblis pun tidak dapat menjawab. Dan setelah ditanyakan kepada
nabi Adam, maka dijawabnya semua benda-benda itu.
Nyatalah sudah bahwa nabi Adam lebih tinggi derajatnya dari iblis. Namun tidak mau mengaku kekalahannya. Ketika ia disuruh bersujud dihadapan nabi Adam dan memulyakan nama Allah, mereka justru menolaknya. Sebab mereka beralasan bahwa derajatnya lebih tinggi dari nabi Adam, sebab diciptakan dari api sedangkan nabi Adam diciptakan dari tanah.
Mengetahui hal seperti itu, maka Allah pun menanyakannya pada iblis seperti yang tertera dalam Al Qur'an surat Al A'rof ayat 12:
Artinya : "Allah berfirman : Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu ?".
Dalam ayat itupun dijelaskan mengenai perkataannya sebagai jawaban kepada Allah :
" Saya lebih baik dari padanya. Engkau ciptakan saya dari api sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah". (Al A'rof: 12)
Dengan demikian iblis merupakan makhluk yang membangkang atas perintah Allah. Oleh karena itu, ia dikeluarkan dari syurga. Dan ia termasuk makhluk yang dilaknat Allah.
3. Keluarnya Iblis dari Syurga dan Adam Penghuninya
Setelah iblis membangkang pada Allah, karena ia tidak mau bersujud dihadapan nabi Adam dan memulyakan nama Allah, maka ia dikeluarkan dari Syurga. Karena syurga tidak patut dihuni makhluk yang membangkang pada Allah. Syurga adalah tempat bagi orang-orang yang menjauhi larangan Allah dan berbuat kebajikan untuk jalan Allah .
…….Untuk melanjutkan membaca silahkan kunjungi “ Kisah Nabi Adam AS bag. Kedua ”