Kisah, cerita, dan Sejarah Nabi Ilyas AS - Nabi Ilyas adalah keturunan nabi Harun yang telah menjadi nabi bersamaan dengan Musa AS. la merupakan keturunan yang keempat. Nabi Ilyas As. diutus Allah untuk membenahi akhlak kaumnya yang sudah lupa dengan ajaran nabi Harun dan nabi Musa.
Kaum nabi Ilyas telah melupakan dan meninggalkan ajaran nabi Harun dan Musa AS. Mereka tidak lagi menyembah Allah. Namun mereka menyembah berhala yang bernama Ba'laa.
Melihat kerusakan ini Allah mengutus nabi Ilyas agar menasehati kaumnya.
" Wahai kaumku, hentikan penyembahan kalian pada berhala wanita itu. Apakah kalian tidak berpikir kalau patung itu hanya sebuah batu yang tak dapat menolong kesulitan, "dakwah nabi Ilyas kepada kaumnya.
"Apakah kalian telah melupakan ajaran Harun dan Musa yang benar itu. Ataukah kalian tidak takut dengan siksa Allah, "tambahnya.
Namun kaumnya yang telah tertutup hatinya tidak mau mendengarkan teriakan nabi Ilyas. Mereka malah mendustakan nabi Ilyas
Dakwah nabi Ilyas selalu mendapat rintangan. Meskipun demikian ia tidak pernah berhenti sampai disitu. Siang dan malam nabi Ilyas melakukan seruannya seperti yang telah tertera dalam Al Qur'an surat Ash-Shofat ayat 124 sampai 126:
Artinya:
Ingatlah ketika Ilyas berkata pada kaumnya : "Mengapa kamu tidak bertakwa. (Ash-Shofat: 124)
Patutkah kamu menyembah Ba'al dan kamu tinggalkan sebaik-baiknya Pencipta. (Ash-Shofat: 125)
(yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu. (Ash-Shofat: 126)
Demikianlah Allah mengabadikan seruan nabi Ilyas dalam Al Qur'an agar umat manusia sesudahnya mau meninggalkan perbuata maksiat.
Kaum nabi Ilyas adalah kaum yang tidak takut dengan semua ancamannya. Pernah suatu ketika nabi Ilyas menakut-nakuti mereka dengan suatu ancaman. Namun mereka malah rnenantangnya dan ingin melihat serta merasakan ancaman itu.
Karena nabi Ilyas tidak mampu lagi mengajak kaumnya pada jalan kebenaran, maka ia pun berdoa.
" Ya Allah ya Tuhanku, berilah peringatan pada mereka agar mau mengakui kerasulanku dan mau kembali ke jalan-Mu, "doa nabi Ilyas.
Allah mengambulkan doa itu sehingga datanglah musim kemarau yang mematikan semua tanaman dan hewan ternak. Kemarau itu begitu panjang dan ini dirasakan oleh kaumnya.
Kaum nabi Ilyas semula meminta perlindungan dari berhala namun kemarau tetap berlangsung. Akhirnya mereka mendatangi nabi Ilyas dan meminta padanya agar kemarau itu cepat berakhir.
" Jika kalian betul-betul mengakui kerasulanku dan beriman kepada Allah, maka aku akan meminta pada-Nya agar kemarau itu berakhir, "kata nabi Ilyas. Kemudian ia berdoa agar kemarau itu berakhir.
Allah mengabulkan permintaannya, dan datanglah hujan yang lebat sekali. Kaumnya dapat lagi menanam gandum dan memelihara ternak lagi. Namun keinsyafan mereka tidak berlangsung lama, sebab mereka mendustakan kerasulan Ilyas dan tidak mau beriman kepada Allah lagi.
Karena iapun berdoa agar Allah menimpakan azab-Nya. Allahpun mengabulkan doanya. Tidak lama kemudian datanglah azab itu berupa gempa yang maha dahsyat dan mampuslah orang-orang kafir itu