Kisah, cerita, dan Sejarah Nabi Yusuf AS - barang siapa yang bersabar dan bertaqwa, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik". (Yusuf: 90)
Setelah mengetahui bahwa orang yang dianggap Al Aziz itu adalah Yusuf, maka saudara-saudaranya berkata :
" Sudihkan kiranya memaafkan kami yang telah menganiaya dirimu ? "kata mereka dengan suara memelas. Mereka takut jika nabi Yusuf menghukumnya.
" Karena engkau telah mengakui kesalahanmu, maka aku memaafkan kalian. Semoga Tuhan menerima ampunanmu ini, "kata nabi Yusuf dengan suara datar.
Kemudian mereka dipersilahkan masuk ke dalam dan dijamu dengan berbagai makanan sambil bercerita masa lalunya. Tampak keagungan dan ketulusan budi pekerti nabi Yusuf. Nabi Yusuf tidak mau menyinggung penganiayaan yang dilakukan saudaranya, beberapa puluh tahun yang lalu.
10. Mata Nabi Ya'kub Sembuh dan Berkumpul Dengan Nabi Yusuf
Setelah mengetahui keadaan dua saudaranya yaitu Yusuf dan Bunyamin, maka saudaranya meminta diri untuk pulang dan mengabarkan pada orang tuanya. Betapa suka citanya mereka diperjalanan, walaupun mereka tidak diperbolehkan membawa Bunyamin.
Saudara-saudara Yusuf hanya diberi beberapa keping uang emas untuk bekal dan sepotong baju agar diberikan pada nabi Ya'kub.
Setelah sampai di rumahnya, mereka mengatakan keadaan yang sebenarnya. Mereka menceritakan pada nabi Ya'kub dengan penuh semangat.
" Ayah kami telah menemukan Bunyamin, "kata mereka
Mereka tidak mau mengatakan sudah bertemu dengan Yusuf pula sebab takut pada ayahnya. Dulu mereka mengatakan bahwa Yusuf telah dimakan srigala. Jika mengatakan hal yang sesungguhnya pastilah nabi Ya'kub tidak mempercayainya lagi.
" Sesungguhrnya aku mencium bau Yusuf, "kata nabi Ya'kub pada anak-anaknya. Namun anak-anaknya tidak ada yang menjawab. Meskipun demikian mereka tidak sampai hati melihat ayahnya menderita terlalu lama. Maka diberikan baju gamis Yusuf pada ayahnya dan menyuruh untuk mengusapkan pada kedua matanya.
Allah Maha Besar, sebab setelah mengusapkan baju itu nabi Ya'kub dapat melihat seperti sedia kala. Setelah itu ia mengelus-elus baju gamis itu.
" Sebenamya sejak dulu aku sudah mengetahui dari Allah tentang nasib Yusuf. Namun aku tidak mau mengatakan pada kalian sebab aku akan kau anggap omong kosong, "kata nabi Ya'kub menerangkan.
Hal itu sudah diabadikan dalam Al Qur'an surat Yusuf ayat 96:
Artinya : Tatkala telah tiba pembawa khabar gembira itu, maka diletakkannya baju gamis ke wajah Ya'kub, lalu kembalilah dia dapat melihat. Bekata Ya'kub: "Tidakkah aku katakan kepadamu, bahwa aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya". (Yusuf: 96)
Selelah mendengar ucapan ayahnya seperti itu, maka anak-anaknya tidak ada yang berani membantah. Mereka menundukkan kepalanya saja tanpa berani melihat atau menatap wajah nabi Ya'kub. Mereka mengakui kesalahannya dan memohon agar nabi Ya'kub memintakan ampun pada Allah.
Setelah nabi Ya'kub mengetahui bahwa anaknya Yusuf dan Bunyamin masih hidup, maka ia mengajak anak-anaknya untuk pergi ke rumah Yusuf. Mereka hanya mengiyakan saja sebab sudah terbuka kejahatan yang disembunyikan selama ini.
Berangkatlah mereka pada hari itu juga. Di perjalanan tak banyak yang dibicarakan. Pandangan nabi Ya'kub lurus ke depan pikirannya membayangkan pertemuannya dengan nabi Yusuf. Setelah berhari-hari berjalan, akhirnya mereka tiba di rumah Yusuf yang sangat megah. Rumah itu dulunya adalah milik Aziz. Setelah ia meninggal, maka Yusuf kawin dengan Zulaikhah dan menempati rumah tersebut.
Betapa harunya pertemuan mereka. Nabi Yusuf memeluk berat ayahnya seakan tidak mau dipisahkan lagi. Saudara-saudaranya tuanya memandang dengan perasaan tak menentu. Bahagia bercampur aduk sedih. Bahagia sebab mereka telah mempertemukan ayahnya dengan Yusuf. Sedih sebab mereka telah merasa berdosa.
Kemudian nabi Yusuf menaikkan ke dua orang tuanya disinggasana. Semula orang tuanya menolak namun nabi Yusuf memberi penjelasan akhirnya mereka mengikuti anjurannya. Semuanya bersujud pada nabi Yusuf meskipun ia berada di bawah (bukan duduk disinggasana).
Berkatalah nabi Yusuf pada ayahnya mengenai Ikhwal mimpi yang telah lalu itu seperti diceritakan pada Al Qur'an surat Yusuf : 100
Artinya: Dan ia menaikkan bapak ibunya ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya bersujud kepada Yusuf. Dan Yusuf berkata : Wahai ayahku inilah tabir mimpiku yang dahulu, sesungguhnya Tuhanku telah menjadikan suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara dan membawa kamu dari dusun pada pasir, setelah syetan merusak (hubungan) kita. Sesungguhnya Tuhan Maha Lembut terhadap apa yang dikehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Yusuf: 100)
Begitulah akhir kisah nabi Yusuf yang telah dijunjung Allah menjadi orang sabar dan berperangai mulia. Akhirnya mereka hidup dengan tenang dan bahagia di negeri Mesir sampai hayatnya