Kisah Nabi Yusuf AS bag. Ketiga

Kisah, cerita, dan Sejarah Nabi Yusuf AS - Begini saja orang tua, bagaimana jika anak ini kuambil sebagai anakku sendiri. Sebab sekian lama aku belum dikaruniai seorang anakpun, "kata Qitfirul Aziz pada orang itu. la sangat mengharapkan agar anak itu boleh dibeli dan dipelihara sebagaimana anaknya sendiri.

" Jika ini kehendak tuan, maka kami akan memberikannya pada anda, "kata orang tua itu kemudian. Kemudian ia berkata pada nabi Yusuf bahwa orang di depannya itu pembesar kerajaan. Yusuf bersyukur dalam hati, sebab ia bisa diambil anak oleh Qiftirul Aziz.

" Bagaimana menurut kamu bocah bagus ? "kata Qiftirul Aziz pada nabi Yusuf. Nabi Yusuf memandang pada orang tua yang ada di sebelahnya seakan meminta pertimbangan.

" Terima saja kemauan tuan Aziz, tentu kau tidak akan disia-siakan olehnya, "kata orang tua itu satelah mengerti arti pandangan nabi Yusuf padanya.

Akhirnya nabi Yusuf menganggukkan kepalanya pertanda setuju. Dan sebagai imbalannya, orang tua itu mendapatkan beberapa keping emas dari Aziz. Setelah berbasa-basi sebentar kemudian pergilah Aziz disertai nabi Yusuf. Nabi Yusuf melambaikan tangannya kepada orang tua itu dengan perasaan haru.
Diperjalanan nabi Yusuf selalu mengenang ayahnya. Dalam benaknya ia sangat kasihan dengan keadaan keluarganya saat ini. la tidak tahu jika sedang dipandang oleh bapak angkatnya (Aziz).

" Jika aku boleh tahu, siapa namamu ? "tanya Aziz yang memecah kesunyian dan sekaligus membuyarkan lamunan nabi Yusuf.

" Saya bernama Yusuf putra Ya'kub, "kata Yusuf agak gugup. Kata orang tua tadi kau ditemukan di dalam sumur, benarkah itu, "tanya Qiftirul Aziz lagi.

" Memang benar. Ketika kami bermain sebelas orang dan semua itu masih saudaraku, mereka tega menceburkan diriku ke dalam sumur, "kata nabi Yusuf agak terbata-bata

" Sungguh kasihan nasibmu. Tapi jangan khawatir, aku akan menyayangimu seperti anakku sendiri, "kata Qiftirul Aziz sambil membelai kepala nabi Yusuf.

Tidak lama kemudian tibalah mereka di halaman rumah mewah. Rumah itu adalah milik Aziz. Setelah turun dari kudanya, ia menuntun turun nabi Yusuf. Nabi Yusuf agak enggan melangkah setelah melihat rumah mewah itu.

" Ayo, masuklah. Ini adalah rumahku sekaligus rumahmu, "kata Aziz sambil menggandeng tangan nabi Yusuf. la tahu bahwa nabi Yusuf tidak percaya. Namun setelah Qiftirul Aziz meyakinkannya barulah nabi Yusuf melangkah masuk.

" Assalamu'alaikum, "lelaki itu memberi salam.

" Walaikum Salam. Terdengar jawaban dari dalam. Tidak lama kemudian pintu itu terbuka. Betapa terkejutnya orang yang membukakan pintu itu setelah mengetahui suaminya pulang dengan seorang bocah berwajah tampan.

" Masuklah. Jangan ragu. Dan kenalkan ini isteriku, "kata Aziz mengenalkan isterinya. Kemudian Aziz menjelaskan siapa adanya anak itu.

" Berilah dia tempat yang baik dan layanan yang baik pula. Sebab ia mempunyai kepribadian yang baik. Dan tidak senangkah kau mengambil ia sebagai anak kita ? "kata Aziz pada isterinya.

Demikianlah nabi Yusuf berada dalam rumah mewah milik pembesar. la dibesarkan dengan penuh kasih sayang dari kedua orang tua angkatnya. Setelah berumur belasan tahun tampaklah betapa tampannya ia. Budi perangai nabi Yusuf sangat baik sehingga semakin disayangi.

Ketika ia berumur 30 tahun, semakin tampan wajahnya. Hal ini disebabkan nabi Yusuf mendapat hikmah dan ilmu dari Allah. Sehingga orang yang melihatnya semakin kagum dan selalu menyamakannya dengan wajah orang (pangeran) di negeri lain.

Mengenai penemuan Yusuf dan penjualan serta dipelihara pembesar istana Mesir sudah diterangkan dalam Al Qur'an surat Yusuf mulai ayat 19 sampai 21.

4. Nabi Yusuf Mendapat Cobaan
Karena nabi Yusuf tinggal serumah dengan orang tua angkatnya, maka ia tidak menganggap orang lain lagi. Melainkan menganggap orang tuanya sendiri. Pada umur 30 tahun, semakin tampak ketampanannya, sehingga menimbulkan nafsu birahi bagi Zulaikhah.

Zulaikhah tidak merelakan jika nabi Yusuf jatuh kepelukan orang lain. Sebab ia sendiri telah merawatnya. Namun keinginan itu tidak pernah terlaksana sebab suaminya selalu berada di rumah. Ketika Aziz tidak ada di rumah, ia (Zulaikhah) ingin melampiaskan nafsunya pada Yusuf.

Semua pintu dan jendela dikunci dari dalam. Kemudian memanggil nabi Yusuf dengan alasan diajak memecahkan masalah. Nabi Yusuf yang tidak mengetahui siasat Zulaikhah menuruti dan menghampirinya.
" Yusuf, marilah kesini, aku ada perlu dengan kamu, "panggil Zulaikhah. Ketika itu nabi Yusuf sedang berada di belakang rumah.

Nabi Yusuf segera meninggalkan pekerjaannya dan menghampiri Zulaikhah yang saat itu duduk santai di ruang kamar.

" Kesinilah Yusuf, aku ingin kau berada disisiku, sebab aku tidak pernah membelai seorang anak, "kata Zulaikhah dengan suara gemetar pertanda nafsu birahinya hampir memuncak. Nabi Yusuf yang masih belum mengetahui maksud ibu angkatnya tak segan-segan mendekat.

Kemudian Zulaikhah memeluk nabi Yusuf dengan napas yang semakin memburu. Nabi Yusuf sudah merasakan adanya hal-hal yang tidak diinginkan berusaha melepaskan pelukan itu.

" Ibu, janganlah memaksakan kehendakku, aku tidak mau berbuat maksiat, apalagi dengan orang yang telah memeliharaku. Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik, "kata nabi Yusuf dengan nada memelas dan berusaha melepaskan pelukan ibu angkatnya.

Akhirnya pelukan itupun terlepas dan nabi Yusuf berlari meninggalkan Zulaikhah.

" Sesungguhnya.orang-orang yang zalim tiada akan beruntung, "teriak nabi Yusuf sambil berlari menuju pintu.
Zulaikhah yang tidak dapat lagi menahan gejolak nafsunya segera memburu. Nabi Yusuf yang sudah berada di depan pintu berusaha untuk membuka kuncinya, namun ia tidak sempat membuka kunci itu sebab dari belakang Zulaikhah sudah menarik baju gamisnya. Karena tarikan itu kuat dan nabi Yusuf berusaha melepaskannya akhirnya sobek bagian belakang.

Zulaikhah masih ingin memaksakan kehendaknya, namun Yusuf tetap menolaknya. Akhirnya wanita itu berkata dengan nada marah dan mengancam akan memasukkan ke dalam penjara jika Yusuf tidak mau melayaninya.

Nabi Yusuf yang tahu akan balas budi tetap tidak mau menuruti kehendak Zulaikhah. Sehingga mereka tidak mengetahui jika Aziz sudah ada di depan pintu dan menguntit pembicaraannya. Meskipun demikian Aziz menyalahkan Yusuf.

" Wahai Zulaikhah, apa yang sedang kau lakukan dengan Yusuf sehingga semua pintu dan jendela kau tutup rapat, "tanya Aziz pada isterinya. Isterinya yang pandai bersilat lidah itu memberi keterangan palsu.

" Dia menggodaku dan berusaha untuk menundukkanku, "kata Zulaikhah memberi keterangan palsu. la berpura-pura menangis di hadapan suaminya untuk menutupi kesalahannya.

" Benarkah wahai Yusuf ? Apakah kau tidak tahu balas budi terhadap kami ? "tanya Aziz kepada Yusuf. Yusuf menyangkal dengan jawaban Zulaikhah. Akhirnya terjadilah perang mulut antara keduanya.
Untunglah saat itu ada keluarga Aziz yang membawa bayi. Orang itu tidak mengetahui peristiwa memalukan ini. la hanya bertujuan untuk bertamu ke rumah Zulaikhah.

" Jika memang demikian, tanyakan olehmu pada bayi yang di bawa wanita itu ! "kata nabi Yusuf sambil menunjuk bayi yang ada di dekapan ibunya. Mendengar ucapan yang tidak masuk akal ini Aziz hanya terdiam.

Dengan kekuasaan Allah, bayi tersebut memberi keterangan (kesaksian) yang benar. Bayi itu mengatakan jika baju gamis yang
 

…….Untuk melanjutkan membaca silahkan kunjungi “ Kisah Nabi Yusuf AS bag. Keempat

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Kisah Nabi Yusuf AS bag. Ketiga