Kisah, cerita, dan Sejarah Nabi Yusuf AS - " Jika Tuhanku mengizinkan, akan kuberi tahu, "kata nabi Yusuf. Kemudian ia duduk bersila di depan orang pertama yang menanyakan mimpinya.
" Tadi malam aku bermimpi menyunggi roti di kepalaku. Kemudian datanglah burung gagak dan mematuki sebagian roti itu, "kata orang itu. Kelihatannya ia ingin mengetahui mimpi itu. " Sahabatku, sungguh malang nasibmu. Sebab tidak lama lagi kau akan disalib dan datanglah burung gagak yang mematuki kepalamu, "kata nabi Yusuf dengan suara datar. Kemudian ia menghembuskan nafasnya perlahan. Orang yang menanyakan mimpinya sangai terkejut. Dan ia tidak yakin dengan ucapan nabi Yusuf.
Kemudian datanglah seorang pelayan lagi untuk bertanya pada nabi Yusuf, katanya :
" Tadi malam aku juga bermimpi memeras anggur dan menghidangkannya pada baginda raja," kata orang kedua.
" Nasibmu sungguh beruntung. Sebab tidak lama lagi kau akan dikeluarkan dan menjadi pelayan kembali, "kata nabi Yusuf. Benar apa yang telah diucapkan nabi Yusuf kepada dua orang itu. Sebab keesokan harinya datang penjaga penjara itu untuk merigeluarkan mereka. Sedangkan yang lainnya bersuka cita.
Dan apa yang dikatakan nabi Yusuf sungguh benar. Sebab orang yang bermimpi membawa roti di salib sedangkan yang lainnya menjadi pelayan kembali. Sungguh malang nasib orang yang disalib sebab ia dibiarkan sampai sekarat sehingga mati dan datangnya burung gagak yang mematuki kepalanya.
Kebenaran nabi Yusuf dalam meramalkan mimpi adalah petunjuk dari Allah. Sehingga tidak heran jika ia mengetahui mimpi orang dan masa depannya. Begitulah nabi Yusuf melakukan dakwahnya.
7. Nabi Yusuf Dikeluarkan Dari Penjara
Sebelum pelayan yang dikeluarkan dengan selamat itu bekerja kembali ia telah diberi pesan oleh nabi Yusuf agar menceritakan keadaannya (yaitu bisa mentakwilkan mimpi). Namun orang itu lupa sehingga nabi Yusuf berada dalam penjara lebih lama.
Pada suatu hari raja Mesir bermimpi melihat tujuh ekor sapi gemuk di makan tujuh ekor sapi kurus. Semula raja itu menganggap hal biasa. Namun setelah mimpi terulang hingga beberapa malam, akhirnya mengganggu pikirannya. Hal itu menyebabkan ia memanggil ahli nujum untuk memecahkan teka-teki itu. Namun para ahli nujum itu tidak dapat menjawab sama sekali. Mereka menganggap bahwa mimpi raja itu tidak berarti apa-apa.
Meskipun mendapat jawaban itu,raja tidak dapat tenang sebab pada malam harinya ia bermimpi itu lagi. Sehingga menjadikan pikirannya. Dan hal ini diketahui oleh pelayan. Setelah mengetahui keprihatinan tuannya, maka pelayan itu ingat pada seseorang di dalam penjara.
" Ampun paduka, hamba akan ikut memecahkan masalah paduka. Hamba baru ingat jika dalam peniara ada seorang yang dapat mentakwilkan mimpi. "kata pelayan itu.
Jika memang demikian, maka katakanlah mimpi itu padanya, "kata raja dan menyuruh pelayan itu untuk menemui nabi Yusuf.
" Yusuf, bisakah kau membantu aku, "kata orang itu setelah berada di dekat nabi Yusuf. Nabi Yusuf mencoba untuk mengingatnya. Sebab dalam ingatannya pernah dipenjarakan bersama orang itu.
" Kau sahabalku. Mengapa kau datang kemari, dan bantuan apa yang dapat kulakukan padamu ? "kata nabi Yusuf setelah ingat orang itu kembali. Kemudian pelayan tersebut menceritakan mimpi rajanya.
" Wahai sahabatku. Ketahuilah bahwa kamu harus menanam tanaman selama tujuh tahun sebab sesudah itu akan datang musim kemarau selama tujuh tahun pula, "kata nabi Yusuf menerangkan.
Setelah mendapat keterangan itu, pelayan pun kembali pada rajanya dan menceritakan ucapan Yusuf. Kemudian raja memerintahkan pengawalnya untuk menjemput nabi Yusuf sebab ia ingin mendengarnya sendiri.
Semula raja tidak percaya dengan jawaban yang diberikan nabi Yusuf. Namun nabi Yusuf menyuruh mendatangkan orang-orang perempuan yang pernah teriris tangannya saat menghadiri perjamuan Zulaikhah. Nabi Yusuf menyuruh raja untuk menanyakan kebenarannya pada wanita-wanita itu. Para wanita membenarkan kebenarannya, sehingga rajapun percaya dengan kata-kata nabi Yusuf.
8. Nabi Yusuf Menjadi Bendahara Negeri Mesir
Setelah raja mengetahui kebenaran nabi Yusuf, iapun mempercayai ucapannya tentang datangnya musim kemarau dan paceklik. Untuk itu ia menyuruh rakyatnya agar menanam tanaman yang dapat dimakan dan disimpan selebihnya.
Nabi Yusuf pun dibebaskan dari penjara. Raja Mesir hendak mengangkat beliau menjadi penasehat, namun nabi Yusuf menolak. la hanya meminta menjadi bendaharawan negeri Mesir. Permintaan ini sudah dijelaskan dalam Al Qur'an surat Yusuf ayat 55:
Artinya:
Berkata Yusuf : "Jadikanlah aku bendaharawan negeri Mesir. Sesungguhnya aku adalah orang-orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan". (Yusuf: 55)
Nabi Yusuf punya alasan tersendiri dengan jabatan itu. la memikirkan masa depan umatnya. Bukan tidak mungkin jika musim kemarau itu kelak akan melanda negeri tetangga (Kan'an). Dengan jabatan itu nabi Yusuf berharap saudara-saudaranya akan membeli gandum ke Mesir.
Ramalan nabi Yusuf menjadi kenyataan, sebab setelah rakyat dapat memanen tanamannya selama tujuh tahun maka datanglah musim kemarau. Setahun,dua tahun mereka tetap menunggu hingga datangnya musim hujan. Namun kemarau itu semakin bertambah hingga semua tanaman yang ditanam oleh rakyat tidak ada yang hidup.
Untunglah raja menyuruh rakyat untuk menyisakan dan menyimpan selebihnya sehingga kebutuhan makanan masih dapat diatasi. Setelah musim kemarau selama tujuh tahun akhirnya tiba musim paceklik.
Dimana-mana tampak pemandangan menyedihkan. Orang-orang yang tidak mempunyai lahan hidupnya bergantung pada kebaikan si kaya. Mereka tampak kurus sehingga tulang iganya timbul disela-sela kulit.
Musim paceklik ini tidak hanya melanda negeri Mesir saja namun negeri tetangga (Kan'an) terkena juga. Pemandangan lebih mengerikan jika dibandingkan dengan rakyat negeri Mesir. Sebab penduduk Kan'an tidak mengetahui akan datangnya musim kemarau dan paceklik.
Peranan nabi Yusuf sangat penting dalam pembagian makanan pada rakyat. la membagi dengan adil sehingga orang-orang yang antri mendapatkan gandum merasa puas. Di samping membagi-bagi makanan ia juga berdakwah sehingga semakin banyaklah pengikutnya.
9. Nabi Yusuf Bertemu Suadara-saudaranya
Sungguh hebat kemarau yang melanda Mesir. Sebab angin panasnya tidak hanya di rasakan di negeri itu saja, namun negeri Kan'an juga merasakannya. Sehingga negeri Mesir hampir bersamaan dengan negeri Kan'an saat dilanda kemarau.
Penduduk Kan'an tidak ada yang mampu menanam tanaman sampai tumbuh dewasa. Sebab panas yang menyengat bumi mengakibatkan kurangnya kadar air sehingga tanaman banyak yang mati. Jika penduduk Mesir masih ada simpanan makanan dalam gudang negera, maka negeri Kan'an tidak ada persiapan sedikitpun. Sebab mereka mengira bahwa kemarau itu tidak akan lama. Namun perkiraan itu meleset jauh…
…….Untuk melanjutkan membaca silahkan kunjungi “ Kisah Nabi Yusuf AS bag. Keenam ”