Kisah Nabi Yusuf AS bag. Keenam

Kisah, cerita, dan Sejarah Nabi Yusuf AS - Hal ini juga dirasakan oleh Nabi Ayub beserta keluarganya. Kini mereka tidak ada persiapan sama sekali. Mereka hanya mengandalkan simpanan tahun lalu. Karena dimakan setiap hari akhirnya persiapan makanan itu semakin menipis. Pada saat demikian mereka kebingungan mencari tambahannya.

Nabi Ayub dan keluarganya mendengar bahwa di negeri Mesir ada seorang bendaharawan yang sangat dermawan. Meskipun demikian mereka (anak-anak Ayub) tidak ada yang berani mengutarakan maksudnya. Mereka sudah jera dengan kebohongannya sehingga mengakibatkan kebutaan mata ayahnya. Mereka menyadari jika meminta ijin guna ke Mesir tentulah ditertawakan ayahnya.

Namun sang ayah mengetahui maksud baik anak-anaknya, sehingga ia mengatakan agar segera pergi ke Mesir. Waktu itu mereka hendak mengajak Bunyamin namun dicegah ayahnya, sehingga hanya 10 orang saja yang berangkat.

Berhari-hari mereka berjalan akhirnya tibalah di negeri Mesir. la segera menghadap bendaharawan dan mengatakan maksud kedatangannya. Mereka juga menerangkan asal-usulnya. Nabi Yusuf yang sudah menjadi bendaharawan itu tidak congkak.

Mereka diterima dengan senang hati. Saudara-saudaranya tidak mengetahui bahwa bendahawaran itu adalah Yusuf. Meskipun demikian nabi Yusuf masih merahasiakan dirinya. Sebab ia khawatir jika saudaranya mengetahui dirinya tentulah tidak akan membeli sehingga semakin susah kehidupan ayahnya.

Setelah semua karung diisi dengan penuh, maka nabi Yusuf berpesan, pada mereka :

" Karena kau masih mempunyai saudara yang ada di rumah, sebaiknya besok kalian bawa ke sini. Sebab aku ingin memberi kalian gandum yang lebih banyak. Dan jika memang saudaramu itu dapat mengangkat sekarung gandum niscaya kuberikan gandum itu, "kata nabi Yusuf.

Kemudian pulanglah mereka meninggalkan Mesir. Betapa terkejutnya mereka setelah sampai di rumah dan membuka karung gandum. Mereka mendapatkan uang-uangnya masih tetap utuh di atas gandum. Kemudian mereka menceritakan kebaikan bendaharawan itu.

" Ayah, bendaharawan itu berkata, jika aku mengajak Bunyamin, tentulah kita akan mendapatkan persiapan makanan lebih banyak. Namun jika tidak membawanya besok pagi, maka kami akan diusir dan tidak dilayani, "kata mereka menyampaikan pesan nabi Yusuf. Ayahnya hanya menghela napas perlahan-lahan. Seperti ada yang dipikirkannya.

Nabi Ya'kub masih teringat dengan kejadian yang menimpa Yusuf. la sangat mengkhawatirkan Bunyamin jika diajak serta. la tidak mau kehilangan anaknya lagi.

" Allah akan menjadi saksi atas ucapanmu itu, "katanya kemudian mengizinkan anak-anaknya untuk membawa serta Bunyamin esok hari. Dalam hatinya masih meragukan saudara-saudara Yusuf dan tidak dapat menjaganya lagi. Namun keraguan itu ditepisnya jauh-jauh.

" Jika kau masuk ke dalam istana janganlah kamu bersama-sama dari satu pintu dan masuklah dari pintu gerbang yang berlainan. Meskipun demikian aku tidak dapat melepaskan takdir Allah, "pesan nabi Ya'kub pada anak-anaknya. la tahu dan merasa bahwa Bunyamin tidak akan kembali lagi. Sebab hal ini sudah diberitahu oleh Allah.

" Jika sudah selesai persiapannya, marilah kita berangkat sekarang juga, "kata Yahuda kepada adik-adiknya. Setelah meminta izin, barulah mereka meninggalkan Kan'an, Meskipun demikian nabi Ya'kub tetap berpesan agar berhati-hati diperjalanan.

Ketika hendak memasuki istana, mereka teringat pesan ayahnya. Untuk itulah mereka berpencar dan melalui pintu yang berlainan. Meskipun demikian mereka tidak dapat mengelakkan takdir Allah. Walaupun mereka melalui jalan yang berlainan namun Bunyamin tetap ditahan oleh Yusuf.

Ketika melihat Bunyamin, nabi Yusuf ingin sekali memeluknya, namun hal itu ia iahan sebab banyak saudara-saudaranya yang berada di tempat itu. Jika ia melakukan keinginannya, maka tahulah saudara-saudaranya bahwa yang menjadi bendaharawan adalah nabi Yusuf

Di saat pembantu-pembantu nabi Yusuf sedang menakar gandum kepada saudara-saudara lainnya, mendatangi Bunyamin. Bunyamin terkejut ketika bendaharawan itu memeluknya.

" Bunyamin, janganlah kau terkejut terhadap tingkah lakuku. Sebab aku adalah saudaramu. Aku adalah Yusuf, "kata nabi Yusuf dengan suara sangat pelan.

" Benarkah kau ini Yusuf yang te!ah dikabarkan mereka telah mati ? "tanya Bunyamin masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

" Bunyamin, janganlah kau ceritakan pertemuan kita pada saudara-saudara lainnya. Cukup kita berdua saja yang tahu, "kata nabi Yusuf sejurus kemudian. Bunyamin menganggukkan kepalanya. Kemudian nabi Yusuf memberi tahu pada Bunyamin jika nanti ada petugas yang hendak mencari gantangan emas, maka Bunyamin harus mengikutinya untuk kembali ke istana. Bunyamin tahu akan hal itu tidak merasa direpotkan. Sebab ia merasa nabi Yusuf masih kangen padanya.

Benar saja ketika mereka keluar dengan karung yang penuh dengan gandum disusul oleh pengawal istana. Para pengawal memberi tahu, bahwa gantangan emas milik tuannya hilang.

Sudah menjadi peraturan bahwa siapa yang kedapatan terbawa gantangan di dalam karungnya akan ditahan oleh bendaharawan. Ternyata di dalam kantung Bunyamin terdapat gantangan emas, maka iapun ditahan oleh bendaharawan itu. Namun Bunyamin tidak merasa takut sedikitpun sebab sebelumnya sudah diberi tahu nabi Yusuf.

Hanya dengan cara itulah nabi Yusuf bisa berkumpul dengan Bunyamin lebih lama. Sebab kerinduannya belum terobati. Akhirnya saudara-saudara nabi Yusuf yang bersikeras untuk membawa Bunyamin kembali tidak berhasil. Mereka cemas sebab tidak mungkin ayahnya akan marah lagi seperti kehilangan Yusuf dimasa silam.

" Bagaimana jika ayah menanyakan perihal adikku Bunyamin sebab aku diserahi menjaganya ? "kata Yahuda kepada pengawal istana yang telah menahan Bunyamin. Mereka sangat ketakutan jika tidak membawa serta Bunyamin pulang

" Kembalilah pada ayahmu, dan katakan bahwa adikmu ditahan karena mencuri gantangan emas, "kata pengawal itu memberi penjelasan.

" Jika mernang Bunyamin tidak dapat pulang bersama kami, maka kamipun tidak akan pulang, "kata saudara-saudara nabi Yusuf bersikeras dan tetap mempertahankan adiknya. Namun pengawal tidak memperdulikan rengekan mereka. Pengawal itu tetap membawa Bunyamin ke istana.

Akhirnya semua perkataan pengawal dapat dijadikan bahan pembicaraan dengan ayahnya tentang nasib adiknya. Mereka pulang dengan wajah lesu. Sepanjang perjalanan mereka tidak ada yang membuka suara, tenggelam pada pikirannya masing-masing.

Lain halnya dengan Bunyamin yang telah mengetahui bahwa semua itu adalah kehendak kakaknya Yusuf. la tidak merasakan cemas sama sekali. Hanya saja hatinya memikirkan bagaimana kesedihan ayahnya begitu mengetahui nasib dirinya.

Akhirnya Bunyamin dan Yusuf berkumpul kembali dengan Yusuf. Pada malam hari mereka membicarakan masa kecilnya. Sungguh indah waktu itu, ketika bencana yang menimpa Yusuf belum terjadi. Akibat kepergiannya membuat kedua mata ayahnya buta, kata Bunyamin.

Lain lagi dengan saudara-saudara Yusuf yang menemui ayahnya. Mereka mengatakan bahwa adiknya ditahan karena kedapatan dalam karungnya ada gantangan emas yang hilang. Dan Bunyamin dituduh mencuri.

" Ayah harap maafkan kami. Sebab kami tidak dapat menjaga Bunyamin ketika diminta kembali lagi ke Istana, "kata Yahuda kemudian menerangkan kejadiannya. Semua saudaranya hanya terdiam membisu tanpa berkata apa-apa.

" Sungguh kalian tidak dapat menepati janji. Dulu kau bilang akan menjaga adikmu Yusuf, sekarang begitu pula. Namun kenyataannya adikmu dimakan srigala dan Bunyamin ditahan kau tidak bisa mempertahankannya, "kata nabi Ya'kub kepada anak-anaknya seraya menitikkan air mata. la telah menduga sebelum kepergian mereka, bahwa suatu bencana terhadap Bunyamin pasti datang. Dan perkiraan itu menjadi kenyataan.

Kemarahan nabi Ya'kub kepada anak-anaknya tidak dapat ditahan. Hal itu diterangkan dalam Al Qur'an surat Yusuf ayat 84:

Surat Yusuf ayat 84

Artinya : Dan Ya'kub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata : "Aduhai duka citaku kepada Yusuf dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan dan dialah seorang yang dapat menahan kemarahannya (terhadap anak-anaknya) - (Yusuf: 84)

Kemudian nabi Ya'kub menyuruh anak-anaknya untuk mencari keberadaan nabi Yusuf dan Bunyamin. Sebab dalam firasatnya mereka (terutama Yusuf) masih hidup. Akhirnya Yahuda beserta saudara lainnya berangkat untuk mencari nabi Yusuf dan mencari berita tentang Bunyamin. Mereka mendatangi rumah Aziz.

Mereka diterima nabi Yusuf. Dan mereka tidak mengetahui bahwa orang yang ada dihadapannya adalah saudaranya sendiri. Mereka menganggap dan mengira Yusuf adalah Aziz.

" Wahai Al Aziz, kami datang ke sini untuk mengadukan nasib keluarga kami. Keluarga kami ditimpa kesengsaraan dan kami membawa buktinya, "kata Yahuda kemudian mengeluarkan gambar dari dalam bungkusannya.

Kemudian Yusuf menerima surat dan gambar itu dari tangan Yahuda. lapun berkata seperti yang telah diabadikan dalam Al Qur'an surat Yusuf ayat 89 sampai 90 yang berarti:

" Yusuf berkata : "Apakah kamu mengetahui (kejelekan) yang telah kamu lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya ketika kamu tidak mengetahui (akibat) perbuatanmu itu ?" (Yusuf: 89)

" Mereka berkata : "Apakah kamu benar-benar Yusuf ? "Yusuf Menjawab: "Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Al­lah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami". Sesungguhnya . .


…….Untuk melanjutkan membaca silahkan kunjungi “ Kisah Nabi Yusuf AS bag. Ketujuh

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Kisah Nabi Yusuf AS bag. Keenam