Kisah Nabi Yusuf AS bag. Keempat

Kisah, cerita, dan Sejarah Nabi Yusuf AS - yang dipakai nabi Yusuf robek di bagian depan berarti isteri (Zulaikhah) yang benar. Dan jika baju itu robek belakang, maka Zulaikhah dusta. Setelah dilihat, maka Aziz tidak bisa bicara apa-apa. Kemudian ia masuk ke kamar memikirkan dosanya terhadap nabi Yusuf yang telah dituduh.

Tidak lama kemudian ia keluar kamar dan menemui nabi Yusuf. la meminta agar nabi Yusuf sudi memaafkan kesalahannya dan merahasiakan peristiwa tadi. Nabi Yusuf pun menganggukan kepalanya pertanda mau memaafkan dan merahasiakan peristiwa itu.

Tenanglah sudah pikiran Aziz setelah nabi Yusuf mau menuruti permintaannya. Lain dengan Zulaikhah. la sangat malu kepada suaminya setelah peristiwa itu. Meskipun demikian ia masih menyimpan rasa cinta pada nabi Yusuf.

Dalam Al Qur'an surat Yusuf ayat 26 sampai 29 telah diterangkan kebenaran nabi Yusuf, yang artinya :

Yusuf berkata : "Dia menggodaku untuk menundukkan diriku (kepadanya). "Dan seorang saksi dari keluarga wanita memberikan kesaksiannya : "Jika baju gamisnya koyak di muka, maka wanita itu benar, dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta". (Yusuf: 26)

Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita (Zulaikhah) itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk orang yang benar". (Yusuf: 27)

Maka tatkala suaminya melihat baju gamis Yusuf koyak bagian belakang berkatalah ia: "Sesungguhnya (kejadian) itu adalah tipu dayamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar". (Yusuf: 28)

(Hai) Yusuf: Berpalinglah diri ini, dan (kamu hai isteriku) mohonlah ampun atas dosamu. Karena kamu termasuk orang-orang yang berbuat salah". (Yusuf: 29)

Jelaslah sudah bahwa yang bersalah bukanlah nabi Yusuf melainkan Zulaikhah. Dan firman di atas tidak diragukan lagi kebenarannya. Begitulah nabi Yusuf mendapat cobaan dari Allah.

5. Pergunjingan Para Wanita Mesir
Bangkai yang disimpan serapat mungkin suatu saat pasti keciuman, demikian pepatah mengatakan. Demikian pula dengan rahasia yang disimpan oleh keluarga Aziz. Para wanita yang ada di sekeliling istananya sudah mencium peristiwa yang memalukan itu.

Namanya perempuan, dalam waktu singkat Zulaikhah menjadi bahan pergunjingan sehingga cepat menyebar berita itu. Meskipun demikian Zulaikhah tidak marah dalam menghadapi cemoohan kaumnya. la malah bangga sebab telah digunjing dengan nabi Yusuf.

Karena pergunjingan itu datangnya bertubi-tubi akhirnya Zulaikhah mulai jengkel. Namun kemarahan itu dipendam dalam hati dan ia hanya menunggu waktu yang tepat untuk mengumpulkan semua wanita yang telah mempergunjingkannya.

Pergunjingan wanita kota Mesir telah diabadikan dalam Al Qur'an surat Yusuf ayat 30 :

Surat Yusuf ayat 30

Artinya: Dan wanita-wanita di kota berkata : "Isteri Al Aziz, menggoda bujangan untuk menundukkan dirinya (kepadanya) sesungguhnya cintanya pada bujangnya itu adalah sangat mendalam, sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata. (Yusuf: 30)

Begitulah pergunjingan yang dilakukan oleh wanita kota Mesir. Mereka sudah tidak menghormati isteri Aziz lagi setelah peristiwa itu.

Zulaikhah memikirkan bagaimana caranya agar wanita-wanita yang mempergunjingkannya itu tidak lagi membicarakan perihal dirinya. Akhirnya ia mendapat ide untuk mengumpulkan wanita-wanita itu pada suatu perjamuan.

Ide dilaksanakan, sebelumnya ia telah menyiapkan buah dengan kulitnya dan pisau tajam. Kemudian diundangnya wanita-wanita yang membicarakannya itu. Setelah kumpul, maka Zulaikhah mempersilahkan agar mengupas buah yang telah disediakan.

" Sungguh baik perhatian Zulaikhah pada kita, "ujar tamu-tamu itu. Mereka tidak mengetahui bahwa buah yang telah dikupas itu nantinya dapat melukai jari-jari tangannya.

Setelah semua mengupas buah tersebut, Zulaikhah masuk sebentar. Kemudian ia keluar lagi dengan membawa nabi Yusuf untuk diperlihatkan pada tamunya.

" Wahai para hadirin, inilah orang yang selalu kau gunjingkan dengan aku. Sekarang kau telah melihatnya sendiri. Bagaimana menurut pendapat kalian, "kata Zulaikhah dengan menunjukkan nabi Yusuf di depan tamunya.

Para tamu yang hadir sangat kagum pada penampilan dan wajah nabi Yusuf begitu melihatnya. Mereka tidak yakin jika orang yang ada di samping Zulaikhah itu manusia.

" Maha sempurna Allah. Sesungguhnya ia bukanlah manusia, tapi malaikat, "gumam para tamu sambil memandang nabi Yusuf dengan tidak berkedip sedikitpun. Mereka tidak mengetahui dan tidak merasa jika jari-jari tangannya telah terpotong pisau.

" Kini kalian sudah melihatnya sendiri. Jangankan kamj yang mengagumi dan mencintainya. Kalian juga kagum dengannya. Kini aku katakan bahwa yang mengajak berbuat maksiat bukanlah Yusuf. Namun dia tetap menolak. Jika keinginanku tidak tercapai niscaya ia akan dipenjarakan, "kata Zulaikhah pada tamunya.

Setelah mengatakan demikian. Zulaikhah menyuruh para tamunya untuk meneruskan perjamuan. Namun betapa terkejutnya mereka ketika melihat jari-jarinya terluka dan mengeluarkan darah. Dalam hati Zulaikhah berkata, hanya dengan cara inilah aku dapat membalas sakit hatiku.

Ketika nabi Yusuf mendengar pengakuan Zulaikhah dan mengecamnya hendak dimasukkan ke penjara, ia pun berdoa pada Tuhannya. Seperti yang telah tertera dalam Al Qur'an surat Yusuf ayat 33 :

Surat Yusuf ayat 33

Yusuf berkata:" Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan Zulaikhah. Dan jika Engkau tidak hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh. (Yusuf: 33)

Doa itu diucapkan di depan para tamu dan Zulaikhah, sehingga mereka mengetahui perangai nabi Yusuf yang sebenarnya. la tidak-takut dipenjarakan. Sebab baginya penjara adalah tempat yang baik bagi dirinya untuk menghindarkan perbuatan maksiat.

Setelah mengucapkan doa itu, nabi Yusuf pun masuk ke dalam rumah. Sedangkan para tamu pulang sambil menggerutu sebab jari-jarinya terluka. Mereka sangat marah atas kelicikan Zulaikhah.

6. Nabi Yusuf Dipenjara
Karena nabi Yusuf lebih suka di penjara akhirnya Tuhan mengabulkan doanya. la sendiri yang meminta pada Aziz, agar sudi memenjarakan. Sebenarnya Aziz sangat keberatan dengan permintaan itu sebab ia mengetahui bahwa yang bersalah bukan nabi Yusuf. Namun setelah dipikirkan masak-masak akhirnya ia pun menyetujui usul nabi Yusuf.

Tujuan Aziz memasukkan Yusuf ke dalarn penjara itu agar menghentikan pergunjingan wanita kota. Setelah terjadi kesepakatan, akhirnya nabi Yusuf pun dimasukkan ke dalam penjara bersama-sama dua pelayan.
Di dalam penjara nabi Yusuf dapat melakukan dakwahnya dan mengajak kedua pelayan itu untuk menyembah Allah. Sebab kedua pelayan itu tidak pernah melakukan sembahyang. Dan hal ini diketahui oleh Yusuf.

" Wahai sahabatku, mengapa kalian memandang diriku ketika melakukan sembahyang ? "tanya nabi Yusuf kepada dua sahabatnya,

" Aku tidak pernah melihat bapak moyangku melakukan hal itu. Jadi kami merasa heran atas tingkah lakumu itu, "kata mereka.

" Apakah bapak moyangmu tidak pernah mengajarkan sembahyang. Dan apa yang kau sembah selama ini ? "tanya nabi Yusuf lagi. Mereka (kedua sahabatnya) hanya terdiam.

" Kami hanya mengikuti perintah bapak moyang, dan kami menyembah tuhan yang telah disembah mereka, "kata kedua sahabatnya kemudian sambil menerangkan sesembahannya.

" Apakah kalian tidak berpikir bahwa sesembahan itu tidak dapat menolong kesulitanmu. Untuk itu ikutlah aku, "kata nabi Yusuf.

Kedua sahabatnya saling berpandangan kemudian menganggukan kepalanya tanda setuju. Setelah itu nabi Yusuf mengajarkan ajarannya pada kedua orang itu. Dan setiap nabi Yusuf melakukan sembahyang mereka mengikuti di belakangnya.

Pada suatu hari kedua sahabat itu menceritakan mimpinya semalam. Mimpi mereka tidak sama.
" Wahai Yusuf, bisakah kau menceritakan tabir mimpiku ? "tanya seorang pelayan. Mereka sangat yakin jika nabi Yusuf dapat membuka tabir mimpinya
 

…….Untuk melanjutkan membaca silahkan kunjungi “ Kisah Nabi Yusuf AS bag. Kelima

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Kisah Nabi Yusuf AS bag. Keempat