Kisah, cerita, dan Sejarah Nabi Yahya AS - Nabi Yahya adalah putra nabi Zakaria. la meneruskan perjuangan ayahnya selaku nabi. Karena ayahnya seorang nabi, tentu saja sejak kecil Yahya mendapat pelajaran yang baik pula. Ayahnya mengajarkan dan mendidiknya sehingga nabi Yahya tumbuh menjadi seorang yang bertaqwa, tidak pantang menyerah dan selalu melakukan siar agama.
Sungguh benar janji Allah pada Zakaria yang pernah dikatakan melalui malaikat Jibril ketika beliau belum mempunyai anak. Allah mengangkat Yahya menjadi nabi dengan memberikan sebuah Al Kitab sebagai pedoman hidupnya dan hidup umatnya.
Tentang kenabian Yahya, Allah telah mengabadikan dalam Al Qur'an surat Maryam ayat 12 sampai 15:
Artinya:
Hai Yahya, ambillah Al kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak. (Maryam: 12)
Dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dari dosa). Dan ia adalah seorang yang bertaqwa. (Maryam: 13)
Dan seorang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah orang sombong lagi durhaka. (Maryam : 14)
Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan, dan pada hari ia meninggal pada hari ia dibangkitkan hidup kembali. (Maryam: 15)
Demikianlah Allah mengangkat Yahya sebagai seorang nabi dan Dia juga menceritakan sifat-sifat keutamaannya. Nabi Yahya adalah nabi yang sabar seperti yang telah dicantumkan pada ayat di atas.
1. Nabi Zakaria dan Yahya Wafat
Ketika nabi Yahya dan nabi Zakaria menjadi panutan bagi kaum Bani lsrail, waktu itu berkuasa pula seorang raja yang dzolim. Raja itu tidak mau mendengarkan syari'at agama. la malah mendustakannya.
Hal ini terlihat sebab raja itu tidak mau mengindahkan larangan agama di saat hendak mengawini anak tirinya. Sedangkan dalam ajaran agama yang dibawa oleh kedua nabi itu tidak memperbolehkannya, namun raja tetap memaksa. Baginya semua cara yang ditempuh adalah halal. Namun bagi nabi Yahya dan Zakaria pendapat raja itu bertentangan dengan ajaran agama.
Karena raja tidak mau mengindahkan larangan kedua nabi itu, akhirnya memutuskan untuk membunuhnya. Nabi Yahya yang mendapat pembunuhan pertama. Beliau dipotong tangannya kemudian lehernya. Melihat hal ini nabi Zakaria lari ke kebun Baitul Makdis. Di sana ada pohon besar dan berkat izin Allah, pohon itu terbelah dua sehingga beliau bisa masuk kedalamnya. Tentara yang mengejar tidak mengetahui keberadaan nabi Zakaria. Namun ada iblis yang memberi tahu, sehingga pohon itu ditebang. Dengan robohnya pohon itu maka wafatlah nabi Zakaria.
Kedua nabi itu wafat dalam keadaan mati Syahid. Demikian kisah nabi Yahya dan Zakaria yang selalu menegakkan kebenaran agama.
Sungguh benar janji Allah pada Zakaria yang pernah dikatakan melalui malaikat Jibril ketika beliau belum mempunyai anak. Allah mengangkat Yahya menjadi nabi dengan memberikan sebuah Al Kitab sebagai pedoman hidupnya dan hidup umatnya.
Tentang kenabian Yahya, Allah telah mengabadikan dalam Al Qur'an surat Maryam ayat 12 sampai 15:
Artinya:
Hai Yahya, ambillah Al kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak. (Maryam: 12)
Dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dari dosa). Dan ia adalah seorang yang bertaqwa. (Maryam: 13)
Dan seorang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah orang sombong lagi durhaka. (Maryam : 14)
Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan, dan pada hari ia meninggal pada hari ia dibangkitkan hidup kembali. (Maryam: 15)
Demikianlah Allah mengangkat Yahya sebagai seorang nabi dan Dia juga menceritakan sifat-sifat keutamaannya. Nabi Yahya adalah nabi yang sabar seperti yang telah dicantumkan pada ayat di atas.
1. Nabi Zakaria dan Yahya Wafat
Ketika nabi Yahya dan nabi Zakaria menjadi panutan bagi kaum Bani lsrail, waktu itu berkuasa pula seorang raja yang dzolim. Raja itu tidak mau mendengarkan syari'at agama. la malah mendustakannya.
Hal ini terlihat sebab raja itu tidak mau mengindahkan larangan agama di saat hendak mengawini anak tirinya. Sedangkan dalam ajaran agama yang dibawa oleh kedua nabi itu tidak memperbolehkannya, namun raja tetap memaksa. Baginya semua cara yang ditempuh adalah halal. Namun bagi nabi Yahya dan Zakaria pendapat raja itu bertentangan dengan ajaran agama.
Karena raja tidak mau mengindahkan larangan kedua nabi itu, akhirnya memutuskan untuk membunuhnya. Nabi Yahya yang mendapat pembunuhan pertama. Beliau dipotong tangannya kemudian lehernya. Melihat hal ini nabi Zakaria lari ke kebun Baitul Makdis. Di sana ada pohon besar dan berkat izin Allah, pohon itu terbelah dua sehingga beliau bisa masuk kedalamnya. Tentara yang mengejar tidak mengetahui keberadaan nabi Zakaria. Namun ada iblis yang memberi tahu, sehingga pohon itu ditebang. Dengan robohnya pohon itu maka wafatlah nabi Zakaria.
Kedua nabi itu wafat dalam keadaan mati Syahid. Demikian kisah nabi Yahya dan Zakaria yang selalu menegakkan kebenaran agama.