Kisah, cerita, dan Sejarah Nabi Luth AS - orang yang tetah mengepung rumah nabi Luth. Kemudian nabi Luth pergi mendatangi salah salu rumah pengikutnya yang akan diajak pergi meninggalkan negeri itu. Nabi Luth menyuruh salah satu pengikutnya untuk menghubungi teman-temannya agar segera menuju ke rumahnya dan berkumpul pada tempat yang ditentukan. Kemudian nabi Luth kembali lagi pada kaum Sadum yang kafir itu.
Setelah menunggu agak lama, maka pengikutnya datanglah berduyun-duyun. Hal ini juga diketahui oleh kaum Sadum yang kafir itu. Meskipun melihat kedatangan mereka, orang-orang kafir itu tidak ada nafsu birahi sedikitpun. Sebab setiap hari mereka selalu bertemu dengan orang-orang pengikut nabi Luth.
Kemudian pengikut itu diajak masuk ke dalam rumah dan menguncinya dari dalam. Mereka diperkenalkan dengan para tamu nabi Luth.
Para tamu menerangkan bahwa azab Allah akan datang pada dini hari tepatnya subuh. Untuk itulah mereka dikumpulkan agar tidak ada satupun yarg ketinggalan. Kata malaikat-malaikat itu : "Waktu subuh telah dekat, untuk itu kuharapkan kalian cepat meninggalkan perkampungan ini dan jangan ada yang menoleh kebelakang sampai fajar tiba! "kata malaikat menyuruh nabi Luth dan pengikutnya agar segera pergi.
Setelah semua perbekalan sudah disiapkan, barulah mereka keluar satu persatu. Orang-orang yang mengepung rumah nabi Luth sangat senang melihat kejadian ini.
" Lihatlah Luth dan orang-orang gila itu, mereka tidak berani terhadap kita. Tentu akan menyerahkan tamunya yang gagah lagi tampan itu pada kita, "kata beberapa orang yang mengetahui kepergian nabi Luth beserta pengikutnya. Mereka beranggapan bahwa nabi Luth sudah menyerahkan tamunya untuk ditiduri. Agar ia (nabi Luth) tidak melihat dengan mata kepala sendiri akhirnya meninggalkan para malaikat.
Setelah semua pengikut tidak ada lagi yang ketinggalan, maka para kaum Sadum yang sudah memuncak birahinya itu mencoba masuk. Namun dengan tiba-tiba mata mereka mengantuk dan tertidur ditempat itu juga.
Sungguh tepat dan benar janji Allah. Sebab waktu subuh yang ketika itu penduduk nyenyaknya tidur, dikejutkan oleh suatu gerakan tanah yang sangat menakutkan. Bumi yang dipijak dibolak-balikkan oleh Allah. Tidak itu saja, Allah juga menurunkan siksa yang lebih mengerikan berupa hujan batu yang disertai api sehingga semua bangunan hancur dan terbakar.
Dalam saat demikian barulah orang-orang kafir itu membenarkan ajaran nabi Luth dan meminta ampun pada Allah. Namun penyesalan tinggal penyesalan sebab sudah terlambat. Orang-orang yang sedang tidur nyenyak segera keluar begitu merasakan adanya gempa bumi yang maha dahsyat itu.
" Ada apa kiranya yang terjadi. Apakah ucapan Luth itu benar. Mengapa bumi tempat kita berpijak ini rasanya dibolak-balikkan? "kata orang-orang itu sambil berlari keluar rumah. Namun jawaban yang ditunggunya tidak pernah didengarnya sebab tidak lama kemudian hujan batu bercampur api turun dengan derasnya disertai angin yang kencang. Mereka laksana pohon yang tumbang, bergelimpang di bumi dengan sekujur tubuh yang hangus dan tidak dapat dikenali lagi.
Sungguh hebat siksa yang diturunkan Allah kepada kaum nabi Luth. Dalam waktu sekejap saja sudah tidak tampak adanya tanda-tanda kehidupan. Di sana-sini mayat bergelimpangan dengan tubuh hangus dan remuk. Tidak ada lagi pepohonan yang berdiri tegar.
Kedahsyatan siksa Allah kepada kaum Luth yang ingkar telah diabadikan dalam Al Qur'an surat Al Hijr ayat 73 sampai 74 :
Artinya: " Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang menggelegar, ketika matahari akan terbit". (Al Hijr: 73) "
Maka Kami jadikan bagian atas kota itu berbalik ke bawah dan Kami hujankan dengan batu dari tanah yang keras". (Al Hijr: 74)
Begitulah Allah menimpakan azab pada kaum Sadum yang ingkar dan tidak mau memenuhi ajaran nabi Luth. Dengan mudah mereka dibinasakan Allah dalam sekejap mata.
Kaum nabi Luth yang binasa itu akibat ulah mereka sendiri sedangkan nabi Luth dengan pengikutnya yang setia selama dari bencana yang mengerikan itu