Kisah Nabi Luth AS bag. Kedua

Kisah, cerita, dan Sejarah Nabi Luth AS - Aku tidak pernah mempunyai pikiran seperti itu. Upah bagiku hanya Allah yang memberi-Nya. Aku mengajak kalian untuk menyembah dan takwa kepada Allah, ini demi keselamatan kalian semata. Aku tidak mengharapkan upah dari kalian, "kata nabi Luth dengan suara tinggi.

" Jika kau tidak menginginkan upah dari kami, kuharap kau tidak menghasut dan mengajak teman-temanku. Ketahuilah bahwa perbuatan kami seperti ini karena kesenangan belaka. Jika kau mau akan kami carikan laki-laki yang tampan, "mereka menawarkan jasanya untuk mencari seorang laki-laki yang gagah sebagai pemuas nafsu. Demi mendengar jawaban itu, nabi Luth sudah tidak sabar lagi. Sebab ia dikira iri hati. Padahal perbuatan yang demikian itu tidak disenanginya.

"Aku belum gila. Dan aku akan mengawini perempuan yang telah dijadikan Allah sebagai teman hidupku. Mengapa kalian tidak berpikir sebelumnya ? "kata nabi Luth dengan nada tinggi. Kemudian ia mengajak sesama kaumnya untuk kembali pada isterinya.

" Mengapa kamu menyenangi dan mendatangi sesama jenismu. Bukankah hal ini perbuatan yang salah ? "kata nabi Luth menambahi.

" Sudah kukatakan kepadamu bahwa aku tidak mempunyai kesenangan dengan isteriku. Maka dari itulah kami mencari dan menggauli sesama jenisku, "kata kaum nabi Luth.

" Jika kalian tidak kembali dan mengumpuli isterimu, niscaya Allah akan murka. Sebab Dia telah  menciptakan perempuan-perempuan itu sebagai teman hidupmu. Mengapa kalian meninggalkannya ? "kata nabi Luth kepada kaumnya. Namun mereka sudah tidak mau mendengarkan lagi nasehat yang diberikan oleh nabi Luth. Bahkan mereka mengancam akan mengusirnya beserta pengikut nabi Luth.

Nasehat-nasehat yang diberikan nabi Luth kepada kaumnya sudah diabadikan dalam Al Qur'an surat Asy Syu'aro ayat 161 sampai 168 yang berbunyi:

Surat Asy Syu'aro ayat 161-168

Surat Asy Syu'aro ayat 161-168

Artinya: Ketika saudara mereka, Luth, berkata kepada mereka: "mengapa kamu tidak bertaqwa. Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
Dan aku tidak minta upah kepadamu atas ajakanku itu, upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki diantara manusia. Dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas. Mereka menjawab: " Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu termasuk orang-orang yang terusir.
Berkata Luth; "Sesungguhnya aku benci dengan perbuatanmu". (Asy-Syu'aro: 161-168)

Meskipun seruan nabi Luth tidak mendapat tanggapan dari kaumnya ia tetap berdakwah dan mengajaknya. Hal ini dimaksudkan agar kaumnya mengetahui kebenaran ajarannya, bagi yang sadar.

Karena dakwah yang dilakukan nabi Luth semakin berani dan terang-terangan menyuruh penduduk untuk meninggalkan segala perbuatan kemaksiatan seperti menyembah berhala, menggauli sesama jenis dan merampok, akhirnya ia beserta pengikutnya diusir dari perkampungan. Meskipun demikian ia tetap berdakwah dengan tidak mengenal putus asa. Bagi yang sadar akan segera mengikuti ajarannya, sebaliknya bagi yang menentang semakin marah.

2. Nabi Luth Diusir Kaumnya Yang Ingkar
Setelah dakwah yang dilakukan nabi Luth bersama pengikutnya tidak dapat lagi dihentikan, akhirnya orang-orang kafir itu mengusirnya dari perkampungan. Bukan itu saja mereka juga mengucilkan dari segala kebutuhan hidupnya beserta pengikut yang setia. Namun hal ini tidak menjadi halangan bagi nabi Luth untuk berdakwah. la yakin bahwa suatu saat Tuhan akan memberi petunjuk.

Walaupun ia diusir dari perkampungan, nabi Luth tetap berdakwah dengan sungguh-sungguh sehingga orang yang menentang ajarannya semakin marah. Mereka berusaha untuk melenyapkan nabi Luth beserta pengikutnya dengan berbagai cara. Namun semua usaha itu tidak pernah mendapatkan hasil yang memuaskan. Jangankan melenyapkan nabi Luth menyentuh pun mereka (orang kafir) tidak pernah sampat.

Kemarahan kaum kafir semakin memuncak ketika semua usaha yang dilakukannya sia-sia belaka. Jika ia mempunyai pikiran yang lurus tentu saja mereka segera mengikuti ajaran nabi Luth. Namun hati mereka telah dikuasai iblis sehingga tidak memandang kejadian-kejadian yang pernah dialaminya seperti tidak pernah dapat melenyapkan nabi Luth.

Mengenai pengusiran dan ancaman kaum kafir telah diterangkan dalam Al Qur'an surat Al A'raf ayat 82 yang artinya :
" Jawab kaumnya : "usirlah mereka (Luth dan pengikutnya) dari kotamu ini. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri", (Al A'raf: 82)

Menilik arti surat tersebut sangatlah durhaka para kaum Sadum (kaum Luth). Sebab mereka tidak mempercayai lagi dengan nasehat dan seruan nabi Luth. Mereka menganggap bahwa nabi Luth beserta pengikutnya bukanlah orang yang benar. Mereka menganggap bahwa nabi Luth dan pengikutnya berpura-pura sebagai orang suci. Padahal sesungguhnya kaum Sadumlah yang dungu.

Meskipun demikian nabi Luth tidak pernah dendam terhadap perbuatan orang-orang kafir yang dilakukan pada dirinya. Bahkan ia berdoa agar kaum Sadum segera terbuka hatinya dan mau mengikuti ajarannya.
Sebagai seorang hamba utusan Allah, ia selalu melakukan dakwahnya meskipun berbagai tantangan dating menghalanginya. Namun usahanya tidak pernah pudar sebab ini memang menjadi tugasnya, Semua yang dilakukan hanyalah untuk kepentingan kaum Sadum semata.

Kemarahan kaum Sadum dikarenakan nabi Luth melarangnya untuk menggauli sesama jenisnya dan disuruh kembali pada isterinya. Namun mereka (orang kafir) tidak mau menerimanya sebab hal itu akan menjauhkan persaudaraannya dan tidak ada pelampiasan nafsu.

Dalam surat Al A'raf ayat 81 telah diabadikan mengenai seruan nabi Luth sehingga mengakibatkan pengusiran terhadap dirinya dan pengikutnya.

3. Tamu Nabi Luth
Seperti halnya nabi Ibrahim, nabi Luth senang menerima tamunya. la akan menjamu tamunya dengan hidangan istimewa. Sebab nabi Luth pun mempunyai pikiran bahwa tamu yang bertandang ke rumahnya merupakan berkah tersendiri. Selain itu ia juga mengharapkan tamu-tamu itu mau mengikuti ajarannya. Dengan demikian ia dapat memperoleh pengikut yang tidak sedikit.

Pada malam itu datanglah tiga tamu yakni malaikat yang menjelma menyerupai manusia. Nabi Luth sangat senang kedatangan tamu tersebut. la sama sekali tidak mengira bahwa tamu yang datang itu adalah malaikat yang hendak menyampaikan amanat Allah


…….Untuk melanjutkan membaca silahkan kunjungi “ Kisah Nabi Luth AS bag. Ketiga

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Kisah Nabi Luth AS bag. Kedua